A Cup of Tea for Writer
Melecut Kembali Semangat Menulis
Berdasarkan informasi dari facebook
Stiletto, Selasa, 21 Mei 2013 aku dan Nofita dateng ke Kantor BPAD (Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah ) Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29, Yogyakarta.
Ya seperti biasa, kami ini penggemar bedah buku yang membagikan buku, snack dan minuman gratis. Wahaha.
Pukul setengah 9 aku sudah sampai disana donk, takut nggak kebagian
bukunya, meski sebenarnya aku udah punya sih. Tapi karena lupa dibawa untuk
ditandatangani Mbak Herlina jadi nggak apa-apa deh punya bukunya double. Toh
isinya amat menarik. Setelah naik ke lantai atas, sampai di depan ruangan yang
untuk bedah buku, aku tanda tangan jadwal hadir lalu duduk di dalam.
Buku A Cup of Tea for Writer ( ACOT-W ) terbitan Penerbit Stiletto
terpilih sebagai buku yang dibedah. Acara ini diadakan bekerja sama dengan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dari pukul
09:00 sampai pukul 12:00. Bagi 75 pengunjung pertama dibagikan ACOT-W, snack
dan minuman gratis. Asik kan?!
Acara ini menghadirkan dua pembicara yaitu Mbak Herlina P Dewi selaku Pemimpin
Stiletto Book dan Muhidin M. Dahlan ( Gus Muh ), Peresensi dan Penulis Buku Jalan
Sunyi Seorang Penulis. Diskusi ACOT-W dimoderatori oleh Fairuzul Mumtaz.
Mbak Herlina menjelaskan ACOT-W adalah 20 kisah para penulis / wanna be penulis. Terdiri dari 14 naskah
kontributor, 2 naskah penyusun dan 4 naskah penulis tamu. Penulis tamu yang
sudah terkenal yaitu Ika Natassa, Reda Gaudiamo, Ollie dan Dian Kristiani.
Penyusun buku ini yaitu Herlina P Dewi dan Triani Retno A.
“Semoga bisa melecut untuk rajin menulis lagi,” katanya. “Awal Juni 2012 audisi
ACOT, pengirimnya 200 naskah dan dipilih hanya 14 saja. Selain bisa menulis
dengan bagus, penulis juga harus punya attitude
yang baik, dari situ terlihat kedewasaannya.”
Muhidin M. Dahlan mengutip kata Carmel Bird : Jika Anda ingin aman dan
terbebas dari gangguan, jangan pernah menulis, karena menulis sangat berat.”
“Orang biasa bisa jadi sakti kalau dapat jodohnya, begitu pula naskah.
Cerita orang biasa bisa jadi unik dan menarik di tangan seorang penulis,”
tambahnya.
Acara diskusi bedah buku berlangsung seru, selanjutnya tentu minta tanda
tangan donk! Pulang dengan hati riang karena dapat buku bertandatangan, snack
dan minuman gratis eh juga dapet pecutan supaya menulis lebih giat!