Perempuan Malam
Lidya Renny Chrisnawaty
Malam mengandung bulan
lalu melahirkan kesunyian. Hampir menjelang tengah malam tapi kantuk tak juga
menyerang. Udara di dalam rumah begitu pengap. Aku keluar rumah berbalutkan
singlet tipis dan sarung. Angin membelai pelan rambutku yang cepak. Bulan
bertengger cantik di langit kelam. Sunyi sekali, tak terlihat Bapak-Bapak
tetangga yang berkeliling ronda, mungkin mereka sedang ngobrol di pos ronda. Aku
hendak berbalik menuju ke rumah ketika kulihat cahaya lampu dari jendela kecil sebuah
rumah tepat di depan rumah Paman. Seorang perempuan bertopang dagu menatap ke
atas. Aku mengikuti arah pandangannya. Oh, mungkin dia juga tak bisa tidur
sepertiku dan sedang menikmati keindahan bulan purnama.
* * *
Dikirim : 23 Desember 2011
Masuk Antologi Kumpulan Cerpen "Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Durjana"
http://www.leutikaprio.com/produk/11027/kumpulan_cerpen/1204550/tuhan_izinkan_aku_menjadi_durjana/12043961/jayusman_lacanda_nsikome_sintia_astarina_dkk