Romantika Keluarga Penulis
“Aku tidak pernah menikmati apapun. Aku selalu
menunggu apapun selanjutnya. Aku rasa semua orang begitu. Menjalani hidup
sambil lalu, tidak pernah berhenti menikmati waktu, terlalu sibuk mencoba,
terlalu sibuk dalam segala hal. Jadi kita bisa melakukan apa yang benar-benar
harus kita lakukan dalam hidup. Aku mendapat cahaya pencerahan, pencerahan yang
menakjubkan, dimana untuk sesaat, aku berhenti dan berpikir, “Tunggu, ini dia.
Ini hidupku. Aku lebih baik pelan-pelan dan menikmati saja karena suatu hari
kita semua akan berakhir di tanah dan itulah akhirnya. Kita semua akan
menghilang.” (Samantha)
Samantha Borgens (Lily Collins) adalah anak dari penulis
novel Suit Monkeys yang sukses, Bill Borgens (Greg Kinnear) yang belum bisa move on dari mantan istrinya. Dia juga
suka mengintip ke rumah mantan istrinya untuk melihat apakah wanita itu bahagia
atau tidak sampai dikejar anjing juga. Wahaha.
Samantha tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak
percaya kepada cinta. Itu karena dia pernah melihat Erica (Jennifer Connely), ibunya
bersama dengan pria lain lalu bercerai dengan ayahnya. Erica juga menikah
dengan pria itu yang lebih muda dan macho daripada Bill. Samantha membenci
ibunya karena mengkhianati ayahnya.
Samantha juga suka menulis, begitu pula adiknya, Rusty
Borgens (Nat Wolff). Samantha memilih menikmati hidupnya dengan one night stand berganti-ganti pria, sementara
Rusty memilih menggagumi Kate (Liana Liberato) teman sekelasnya diam-diam. Ternyata
Kate pecandu obat-obatan terlarang. Meski begitu Rusty tetap suka, bahkan
menolong Kate saat didorong sampai jatuh oleh pacarnya.
Rusty juga menulis puisi tentang Kate dan
membacakannya di kelas. Ternyata ada seorang pria mengagumi Samantha diam-diam
juga, teman sekelasnya di kelas Advanced
Fiction Writing, Louis/ Lou (Logan Lerman). Tapi Samantha selalu sinis pada
Lou.
Saat makan bersama ayah dan adiknya, Samantha berkata
bahwa bukunya akan diterbitkan Penerbit Scribner yang menerbitkan buku-buku
Stephen King dan Ernest Hemingway. Rusty terlihat iri. Tapi Bill kemudian
tersinggung saat novel Samantha yang akan diterbitkan bukan “Just Saying Hi”
karena dia turut membantu mengerjakannya. Samantha malah menulis novel baru
tanpa menunjukkan pada ayahnya terlebih dahulu.
Masalah juga timbul di rumah Erica saat Rusty ikut makan
malam bersama ayah tirinya. Rusty tersinggung saat ayah tirinya mengatakan ayah
kandungnya aneh karena seperti memaksa anak-anaknya mengikuti jejaknya sebagai
penulis dengan menyuruh menulis jurnal setiap hari. Rusty bilang ayahnya
membayar anak-anaknya supaya anaknya bisa fokus menulis daripada bekerja di
restoran cepat saji.
Samantha berkata kepada Rusty bahwa ada dua jenis
orang di dunia ini, si pencari romantis dan realistis. “Seseorang yang realistis
hanya melihat wajah dan mengumpulkannya dengan setiap gadis cantik yang mereka
lihat sebelumnya. Si pencari romantis yakin bahwa Tuhan mengirim mereka ke bumi
untuk salah satu dari mereka.”
Bill membaca jurnal Rusty, “Aku ingat bahwa itu
sakitnya memandang sakitnya.” Dia mengatakan jika itu adalah garis pembuka
untuk buku, kamu menarik hati pembacamu. Mereka akan terus membacanya.”
Bill juga mengutip kalimat Flannery O’connor, “Tidak
ada yang harus terjadi pada hidup si penulis sampai dia berusia 20 tahun. Lalu
mereka memiliki pengalaman cukup untuk terakhir dari kehidupan kreatif mereka.”
Lalu dia menyuruh Rusty bertualang, “Rusty, seorang penulis adalah ringkasan
dalam pengalamannya. Pergi. Carilah.”
Bill bertemu Erica saat ingin membelikan hadiah Natal
untuk Samantha. Dia berkata sejak Erica pergi, dia tidak menulis lagi. Erica
mengatakan, “Kamu adalah penulis yang hebat. Jangan menghabiskan semua
imajinasimu kepadaku.” Tapi Bill masih
saja tetap berharap Erica akan kembali kepadanya karena ternyata dia dulu juga
pernah berkhianat dan Erica menerimanya kembali.
Di peluncuran novel Samantha “Under The Pink” Bill diminta pihak penerbit untuk menyemangati
penulis-penulis muda. “Buku kesukaanku adalah koleksi dari cerita pendek oleh
Raymond Carver berjudul “What We Talk About When We Talk about Love” . Di akhir
cerita judulnya, Carver berkata…
“Aku bisa mendengar jantungku berdetak. Aku bisa
mendengar detak jantung orang lain. Aku bisa mendengar suara manusia saat duduk
disana. Tidak ada satupun yang bergerak. Tidak bahkan saat ruangan menjadi
gelap. Dan aku rasa itulah maksud dari menulis itu adalah mendengarkan detak jantung
dan ketika mendengarnya… itu tugas kita untuk menguraikannya ke dalam kemampuan
terbaik kita.”
Mendekati ending, Rusty juga akhirnya bisa menerbitkan
ceritanya. Bahkan dia ditelp langsung oleh Stephen King, idolanya. Keluarga
Bill, Erica, Samantha dan Rusty juga kembali utuh di hari Thanksgiving. Mereka
makan bersama Louis di rumah Bill, hanya Kate, pacar Rusty yang tidak datang
karena harus direhabilitasi. Happy ending. Nilainya 7 dari 10 deh.
Komentarku :
- Sebagai film yang tokoh-tokohnya suka menulis dan membaca, kenapa kegiatan itu sedikit sekali diperlihatkan? Misal Bill atau Samantha atau Rusty sedang menulis.
- Stephen King sering disebut di film ini, jadi ingin baca novelnya semua deh